Selasa, 11 Oktober 2011

Tugas 3 Perencanaan Sistem Informasi Strategik

NIM/Nama : 11.41011.0038/Hienny Wardhani
Tugas : Perencanaan Sistem Informasi Strategik
Dosen : Erwin Sutomo

Komentar Tentang Sebuah Artikel

Perkembangan teknologi SI/TI bukan dianggap lagi sebagai mesin yang menjalankan operasi suatu perusahaan. Selain itu, teknologi SI/TI mampu berperan penting membantu ekspansi bisnis, meningkatkan inovasi dan memenangkan pasar. Masyarakat dijelajahi beragam informasi, tetapi kini perusahaan memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, memilah, menganalisa, dan menggunakan data bersama dengan beragam cara. Mereka yang bertanggung jawab atas pengelolaan teknologi dan membuat teknologi informasi (TI) melaksanakan fungsinya untuk membuat roda bisnis tetap berputar. Seiring dengan perkembangan jaman, CIO melekat sebagai ahli strategi. IBM (Institute for Business Value) mengetengahkan bahwa CIO dan CEO masa kini bekerja sama dengan erat. Inilah mengapa pekerjaan seorang CIO kini semakin rumit dan penting karena keberhasilan perusahaan merupakan salah satu tanggung jawab yang dipikulnya. Merekalah yang memilih teknologi yang melandasi strategi bisnis perusahaan. Dengan pemahaman dan penerapan teknologi ini, mereka bahu-membahu dengan para chief executive officer (CEO) untuk merumuskan taktik guna meningkatkan produktivitas dan menciptakan peluang- peluang bisnis baru dalam perusahaan.
Maka dari itu, CIO dapat menjadi anggota komite eksekutif organisasi dan sering mungkin diperlukan untuk terlibat di tingkat dewan tergantung pada sifat organisasi dan struktur operasi dan lingkungan pemerintahan. Tidak ada kualifikasi spesifik yang intrinsik dari posisi CIO, meskipun calon khas mungkin memiliki keahlian dalam sejumlah bidang teknologi dan ilmu komputer, rekayasa perangkat lunak atau sistem informasi. Baru-baru ini kepemimpinan CIO merupakan kemampuan, ketajaman bisnis dan perspektif strategis yang telah diambil dan lebih diutamakan daripada keterampilan teknis. Hal ini, sekarang cukup umum bagi CIO untuk diangkat dari sisi bisnis organisasi, terutama jika mereka memiliki kemampuan manajemen proyek. Banyak CIO kepala upaya perusahaan untuk mengintegrasikan internet ke kedua strategi jangka panjang dan rencana bisnis langsung untuk tujuan strategis dan operasional dari sebuah organisasi. Sebuah contoh yang baik ini akan menjadi pelaksanaan sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) yang biasanya memiliki implikasi yang luas bagi kebanyakan organisasi dalam suatu perusahaan.
Pada dasarnya, seorang CIO (Chief Information Officer) dalam organisasi modern diperlukan untuk memiliki keterampilan bisnis dan kemampuan untuk berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan, sebagai lawan yang ahli teknologi dengan keahlian bisnis yang terbatas fungsional. Posisi CIO (Chief Information Officer) adalah sebagai banyak tentang mengantisipasi tren di pasar berkaitan dengan teknologi seperti ini adalah tentang memastikan bahwa bisnis menavigasi tren ini melalui bimbingan ahli dan strategi yang benar perencanaan SI/TI yang selaras dengan strategi organisasi perusahaan.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Resume Pertemuan 5 Metodologi Penelitian

NIM/Nama: 11.41011.0038/Hienny Wardhani
Resume Pertemuan 5 : Metodologi Penelitian

Resume Tentang Masalah, Sumber & Perumusannya dan Hipotesis dan Perumusan Hipotesis 
Pengertian
Masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi, antara kenyataan yang ada/terjadi dengan yang seharusnya ada/terjadi, atau antara harapan dan kenyataan.

Sumber Masalah Penelitian
Menurut Turney dan Noble (1971), sumber masalah penelitian empiris dapat berasal dari:
- Pengalaman pribadi
- Keterangan yang diperoleh secara kebetulan
- Kerja dan kontak profesional
- Pengujian dan pengembangan teori yang ada
- Analisis literatur profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.

Kepekaan Terhadap Masalah
·         Profesi
·         Spesialisasi
·         Akademi
·         Kebutuhan dan Praktik Kehidupan Sehari-hari
·         Pengalaman Lapangan
·         Bahan Bacaan atau Kepustakaan

Kriteria Masalah
- Merupakan hal baru
- Aktual
- Praktis
- Memadai
- Sesuai dengan kemampuan peneliti
- Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
- Ada yang mendukung

Jenis Masalah Penelitian :
a. Problema deskriptif
Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena (Yang memunculkan penelitian deskriptif, penelitian historis, dan filosifis).
b. Problema kompartif
Problema untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Disini peneliti berusaha mencari persamaan dan perbedaan fenomena, selanjutnya mencari arti atau manfaat dari persamaan dan perbedaan tersebut. 
c. Problema korelatif
Problema untuk mencari hubungan antara dua  fenomena. Problema korelasi ada dua macam, yaitu korelasi sejajar, dan korelasi sebab akibat.

Rambu-rambu perumusan masalah adalah :
- Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
- Rumusan hendaknya jelas dan padat
- Rumusan masalah harus berisi implikasi dihasilkan data untuk memecahkan masalah
- Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam perumusan hipotesis
- Masalah harus menjadi dasar perumusan judul penelitian

Hipotesis dan perumusan hipotesis
a. Pengertian :
     Pernyataan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih mengenai suatu fenomena.
b. Fungsi:
     Sebagai pedoman dan memberikan arah penelitian;
           
Sumber hipotesis
- Berasal dari teori: pemikiran deduktif
- Berasal dari pengalaman peneliti, dan fakta dari lapangan: pemikiran induktif

Kriteria hipotesis
- Dinyatakan dalam kalimat yg menyatakan hubungan dua variabel atau lebih;
- Dilandasi oleh argumentasi yang kuat berdasarkan teori;
- Mendorong untuk dilakukan pengujian (testable);
- Disusun dalam kalimat yang singkat dan jelas (concise);
- Konsisten dengan teori yang ada;
- Memiliki argumentasi yg jelas dan dapat dipertanggung jawabkan secara rasional.
Contoh:
Ada hubungan antara tingkat pertumbuhan penduduk dengan  kerusakan hutan

Jenis hipotesis
- Hipotesis substantif atau hipotesis penelitian
Contoh:
Ada pengaruh waktu charge dengan usia batere  
- Hipotesis statistik dalam konteks analisis data statistik
H0 ~ menolak hipotesis penelitian
H1 ~ menerima hipotesis penelitian.

Resume Pertemuan 4 Metodologi Penelitian

NIM/Nama: 11.41011.0038/Hienny Wardhani
Resume Pertemuan 4 : Metodologi Penelitian

Resume Tentang Variabel dan Data Penelitian & Data Analisis Data
Variabel adalah suatu ciri, sifat, karakteristik atau keadaan yang melekat pada beberapa subjek, orang, atau barang yang dapat berbeda-beda intensitasnya, banyaknya atau kategorinya.
Contoh:
Ada 10 orang kepada mereka ditanya tentang usia berapa usia saat ini. Jawaban masing-masing orang ternyata berbeda-beda maka ini disebut variabel.

Variabel dan Data Penelitian
a.Penelitian dapat berjalan jika ada variabel penelitian yang dijadikan objek dari penelitian.
b.Prinsip penelitian antara lain untuk mengumpulkan data dari variabel penelitian.

Variabel dan Construct
a.Variabel merupakan penghubung antara contruct yang abstract dengan fenomena yang nyata.
b.Variabel merupakan proxy atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai.
c.Nilai variabel tergantung pada construct yang diwakilinya.
d.Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai.

Jenis Variabel
Secara umum ada 2 (dua) jenis variabel, yaitu:
1. variabel kuantitatif (yang dapat disebut dengan angka)
2. variabel kualitatif (dalam bentuk kategoris).
Catatan:
Variabel kategoris adalah variabel yang karakteristik tidak mungkin dalam bentuk angka misalnya agama yang dianut, islam,kristen dll.

Variabel dilihat dari fungsinya:
- Variabel terikat (dependent variable)
- Variabel bebas (independent variable)
- Variabel penengah (moderating variable)
- Variabel sela/antara (intervening variable)

Definisi Operasional
- Definisi Operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.
- Menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk mengoperasionalkan construct sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran cosntruct yang lebih baik.

Paradigma Penelitian
- Paradigma Penelitian : merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, , teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan
- Bentuk-Bentuk Paradigma Penelitian : 1)Paradigma Sederhana. 2)Paradigma Sederhana Berurutan. 3)Paradigma Ganda dengan dua Variabel Independen. 4) Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen. 5) Paradigma Ganda dengan dua variabel Dependen. 6) Paradigma Ganda dengan dua variabel Independen dan dua variabel Dependen. 7)Paradigma Jalur.

Data  Analisis Data
Analisis data adalah proses penelaahan, peng-urutan, dan pengelompokkan data dengan tujuan untuk menyusun hipotesis kerja dan mengangkatnya menjadi kesimpulan atau teori, sebagai temuan penelitian.

Klasifikasi analisis data:
-  Tabulasi data
-  Penyimpulan data
-  Analisis data untuk uji hipotesis
-  Analisis data untuk penarikan kesimpulan 

Enam Langkah Analisis Data
1. Menentukan jenis data yang ada
2. Menentukan apa yang perlu didiskusikan dalam “menceriterakan” data yang ditampilkan
3. Memilih teknik untuk mendapatkan keterangan mengenai bagian khusus yang dibahas
4. Menempatkan data dan menjelaskan hasilnya
5. Melakukan penelaahan terhadap hasil yang diperoleh
6. Menuliskan hasilnya sesuai keperluan.

Analisis statistic
- Untuk data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau bisa diangkakan, analisis statistik lebih tepat digunakan
- Statistik deskriptif dan statistik inferensial 
- Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan (menggambarkan) keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel penelitian à penelitian deskriptif. Statistik ini tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas 
- Penelitian deskriptif tidak untuk menguji suatu hipotesis.

Statistika inferensial
- Digunakan untuk mengolah data kuantitatif dengan tujuan untuk menguji kebenaran suatu teori baru yang diajukan peneliti yang dikenal dengan hipotesis à penelitian inferensial.
- Untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensi)
- Ada dua macam: parametrik dan non parametrik. Parametrik untuk analisis data interval atau rasio dari populasi berdistribusi normal. Non parametrik untuk analisis data nominal atau ordinal yang bebas distribusi.
- Dalam penelitian inferensial, teknik analisis statistik yang digunakan mengacu kepada suatu pengujian hipotesis

Rambu-rambu Pemilihan Teknik Analisis Statistika
-  Tipe penelitian (deskriptif, inferensial)
-  Jenis variaabel (terikat, bebas)
-  Tingkat pengukuran variabel (nominal, ordinal, interval)
-  Banyaknya variabel (satu, lebih dari satu )
- Maksud statistik (kecenderungan memusat, variabilitas, hubungan (korelasi, asosiasi), pembandingan (komparasi), interaksi, kecocokan, dan sebagainya).

Resume Pertemuan 3 Metodologi Penelitian

NIM/Nama: 11.41011.0038/Hienny Wardhani
Resume Pertemuan 3 : Metodologi Penelitian

Resume Tentang Penelitian Pengembangan & Penelitian Eksperimen
Penelitian Pengembangan
Menurut Seals dan Richey (1994) :
Penelitian pengembangan merupakan pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi suatu proses dan/atau produk yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas.
 
Menurut Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan yakni :
a. pengembangan prototipe produk
b.perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut

Sedangkan Menurut Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan atas dua tipe adalah :
a.Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk atau program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi implementasi program tersebut.
b. Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang efektif.

Tahapan Penelitian Pengembangan :
Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu :
(1) Model pengembangan,
(2) Prosedur pengembangan
(3) Uji coba produk.

3 Poin Penting Dalam Pengembangan Model :
a. Menggambarkan Struktur Model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar pengembangan produk.
b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada, maka perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan, dan kekuatan serta kelemahan model dibanding model aslinya.
c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu dipaparkan mengenai komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam pengembangan

Penelitian Eksperimen
Menurut Kerlinger (1986) :
Suatu penelitian ilmiah di mana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel bebas tersebut
  
Menurut Arboleba (1981) :
- Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan cara tertentu sehingga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang diukur.
- Variabel yang dimanipulasi disebut variabel bebas, dan variabel yang dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat

Menurut Isaac & Michael (1977) :
Penelitian eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan menggunakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakua.

Resume IMK Pertemuan 5

NIM/Nama : 11.41011.0038/Hienny Wardhani
Resume Pertemuan 5 : Interaksi Manusia dan Komputer
Dosen : Pak Chayadi 
 
Resume Tentang Tipografi
Pengertian :
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Sejarah :
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Hal penting terkait penggunaan font, adalah :
a. Gunakan font yang sederhana dan mudah dibaca.
b. Usahakan menggunakan jenis font sans-serif dan jenis font yang sudah familiar bagi para pengguna, contoh: arial, verdana, times new roman.
c. Jangan gunakan terlalu banyak jenis font family, dan biarkan satu jenis font mendominasi dalam desain.
d. Jangan gunakan terlalu banyak style dalam satu jenis font, misal: untuk satu jenis font arial, cukup terdapat style bold dan italic.
e. Gunakan style untuk tujuan yang tepat, misal:
- Style italic untuk istilah asing dan menarik perhatian pengguna.
- Style bold untuk menarik perhatian dan pembuatan hirarki.
- Style underline untuk kata penting, dan di desain web untuk fungsi hyperlink.
f. Gunakan case-style secara tepat:
- Gunakan mixed case (huruf besar di depan tiap kata) contoh: judul di sebuah tombol, kotak pesan, deskripsi menu 
g. Gunakan upper case (huruf besar seluruhnya untuk judul)
h. Gunakan hirarki font secara konsisten, misal: ukuran huruf yang sesuai dengan hirarki dari sebuah desain.

Istilah terkait dengan Tipografi, adalah :
a. Font, Desain khusus dalam kumpulan karakter atau set karakter dengan satu style.
b. Font Family, Kumpulan dari beberapa jenis font yang memiliki kesamaan desain.
c. Typeface, Desain khusus dari sebuah karakter.
d. Style, Variasi desain dalam sebuah typeface
e. Serif
- Sudut di tiap ujung dari sebuah karakter.
- Font yang memiliki unsur serif seringkali disebut font yang “berekor”, contoh: Times New Roman.
- Sedangkan font yang tidak mempunyai serif disebut font sans-serif, contoh: Verdana

5 macam generic font, yaitu :
a. Serif. Di antaranya: Times New Roman, Bodoni, Garamond, Minion Web, ITC Stone Serif, MS Georgia, Bitstream Cyberbit.
b. Sans-Serif. Di antaranya: MS Trebuchet, ITC Avant Garde Gothic, MS Arial, MS Verdana, Univers, Futura, ITC Stone Sans, Gill Sans, Akzidenz Grotesk, Helvetica.
c. Cursive, jenis font yang memiliki garis sambung, atau istilah yang lazim adalah tulisan tegak bersambung. Di antaranya: Caflisch Script, Adobe Poetica, Sanvito, Ex Ponto, Snell Roundhand, Zapf-Chancery.
d. Fantasy, jenis font bersifat dekoratif yang masih memiliki bentuk karakter yang diwakili (kecuali yang berjenis Picture Fonts/Pi). Di antaranya: Alpha Geometrique, Critter, Cottonwood, FB Reactor, Studz.
e. Monospace, jenis font yang setiap karakternya memiliki lebar yang sama. Di antaranya: Courier, MS Courier New, Prestige, Everson Mono

Jenis Font adalah :
1.  Old Style
-       Merupakan jenis font serif, dengan bagian lengkung bawah, misal: garamond
2. Transitional style faces
-       Mirip dengan old style, tetapi lengkungan serif di bagian bawahnya tidak terlalu panjang.
3. Modern Style
-       Merupakan jenis font dengan serif yang tumpul dan lurus, contoh: georgia
4. Sans-Serif Faces
-       Jenis font “formal”, contoh : Verdana
5. Decorative
-    Merupakan jenis font bebas, yang banyak digunakan para designer kurun waktu 90-an hingga kini, contoh: art deco.

Kesimpulan :
Pemilihan font serta implementasi tipografi mampu menimbulkan kesan berbeda dalam tahapan desain.

Jumat, 30 September 2011

Resume IMK Pertemuan 4

NIM/Nama : 11.41011.0038/Hienny Wardhani
Resume Pertemuan 4 : Interaksi Manusia dan Komputer
Dosen : Pak Chayadi

Resume Tentang Prototyping
Prototyping adalah sebuah proses yang melakukan simulasi terhadap sebuah sistem dan dapat dibuat dengan cepat. Prototyping juga merupakan sebuah teknik analisis interatif dimana user terlibat secara aktif dalam proses disain layar dan laporan. Hal ini nantinya akan dimanfaatkan sebuah sarana untuk melakukan eksplorasi serta komunikasi lebih lanjut dalam proses desain.

Kunci utama prototyping :
Adalah untuk membuat sebuah desain awal dengan cepat dan disertai perubahan yang bisa jadi radikal serta nantinya akan menghasilkan sebuah umpan balik, terutama dari pengguna, secara cepat untuk melakukan desain ulang di tahap berikutnya

Macam-macam prototyping antara lain :
a. Dilema :
Proses prototyping menjadi sebuah hal yang dilematis, karena proses evaluasi desain umumnya terjadi saat aplikasi tersebut sudah selesai dibuat, sedangkan prototyping sendiri dilakukan sebelum aplikasi mulai dibangun.
b. Representasi :
Dari sebuah prototyping dapat dipertanyakan apakah hasilnya nanti akan dipresentasikan dalam sebuah konteks textual (dalam kata-kata berbentuk narasi) atau dilengkapi dengan tampilan visual serta diagram yang mendukung alur proses dari sebuah aplikasi.
c. Jangkauan :
Prototyping dapat berupa tampilan antar muka secara umum, dan juga bisa dilengkapi dengan contoh perhitungan ataupun tampilan data.
d. Eksekutabilitas :
Prototyping dengan kategori kompleks dapat berupa sebuah contoh program “setengah jadi” yang benar-benar dapat dieksekusi atau dijalankan, sehingga terbentuk sebuah simulasi yang seakan-akan nyata bagi para pengguna.
e. Pematangan :
Prototyping dapat melalui tahap-tahap tertentu hingga mencapai sebuah tahap yang dianggap “matang” sebelum memulai sebuah proses pembuatan.

Jenis Prototyping :
Jenis I : Suatu Sistem yang akan menjadi sistem operasional
Jenis II : Suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.

A. Karakteristik metode prototyping meliputi langkah-langkah, sebagai berikut :
1. Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya

B. Jenis-jenis prototyping meliputi, sebagai berikut :
1. Feasibility prototyping
2. Requirement prototyping
3. Desain Prototyping
4. Implementation prototyping

C. Teknik-teknik prototyping meliputi, sebagai berikut :
1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi

Resume Tentang Ragam Dialog Interaksi 
Ragam Interaksi 
Ragam interaksi merujuk kepada semua cara yang digunakan untuk pengguna dapat berinteraksi dengan sistem komputer.
a. Ragam interaksi didasarkan pada pola perilaku seseorang 
b. Ragam interaksi merujuk ke ‘bagaimana’ perilaku pengguna ketika berinteraksi dengan sistem

Tipe Ragam Interaksi
Interaksi berbasis bahasa perintah (command language
      a. Sistem menu 
      b. Antarmuka berbasis ikon

Command Language
Merupakan ragam dialog paling konvensional, meskipun untuk sementara orang mereka masing senang menggunakan ragam dialog ini
Contoh, perintah-perintah pada :
- DOS
- UNIX

Antarmuka berbasis menu
Menu adalah sekumpulan pilihan yang ditampilkan pada layar, setiap menu mewakili sebuah perintah, antara lain :
a. Pengguna memilih sebuah perintah dari sejumlah perintah yang disusun ke dalam sejumlah menu dan melihat pengaruhnya.
b. Eksekusi dari menu yang dipilih akan menghasilkan perubahan status dari suatu antarmuka.

Jenis Menu
Menu tunggal :
a. Menu biner
b. Menu tunggal banyak pilihan :
- Menu datar
- Menu tarik
- Menu berbasis ikon dan toolbar
- Menu dengan pilihan yang panjang
- Menu dan hotlink tertanam
- Menu breadcrumb

Kombinasi Banyak Menu :
- Menu linear
- Menu serempak
- Menu berstruktur pohon
- Peta situs
- Jaring menu tak berputar dan berputar

Resume APBO Pertemuan 4 Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

NIM/Nama : 11.41011.0038/Hienny Wardhani
Resume Pertemuan 4 : Analisa Perancangan Berorientasi Obyek

Resume Tentang Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Diagram aktivitas (Activity Diagram) adalah sebuah cara untuk memodelkan alur kerja (workflow) dari use case bisnis dalam bentuk grafik. Diagram ini menunjukkan langkah-langkah di dalam alur kerja, titik-titik keputusan di dalam alur kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan obyek-obyek yang digunakan dalam alur kerja. Sebelum lebih jauh mendiskusikan diagram aktivitas untuk memodelkan rincian aktivitas yang dilakukan pada use case bisnis. Kita bahas secara singkat elemen-elemen utama yang digunakan dalam diagram aktivitas tersebut di bawah ini. 

Elemen-elemen utama yang digunakan dalam diagram aktivitas :
1.Swimlanes, menunjukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan aktivitas dalam suatu diagram. Simbol swimlanes seperti lintasan kolam renang. 
2.Aktivitas, adalah kegiatan dalam alur kerja (workflow).
3 Entitas bisnis, ada;ah entitas-entitas yang digunakan dalam alur kerja.  
4.Transisi, menunjukkan bagaimana alur kerja itu berjalan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.
5.Titik keputusan, menunjukkan di situ sebuah keputusan perlu dibuat dalam alur kerja. 
6.Sinkronisasi, menunjukkan dua atau lebih langkah dalam alur kerja berjalan sesuai serentak
7.Keberadaan awal (start state), menunjukkan di situ alur kerja dimulai.
8.Keberadaan akhir (end state), menunjukkan di situ alur kerja berakhir. 

Contoh Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah contoh sederhana dari diagram aktivitas untuk sistem order.
Diagram aktivitas sistem order, berikut ini :
 
Diagram aktivitas dapat dibagi menjadi beberapa object swimlanes. Untuk menggambarkan obyek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.
Contoh kasus di atas dengan swimlane :
Diagram aktivitas sistem order dengan swimlane, berikut ini :