NIM / Nama : 11.41011.0038 / Hienny Wardhani
Prodi : S1 Komputerisasi Akuntansi
Dosen : Drs. Ikhsan Budi Riharjo, M.si.Ak.
Resume Pertemuan 1 : Akuntansi Sektor Publik
Alamat Email : hi3nny_wardhani@ymail.com
Alamat Blog : hi3nnycute.blogspot.com
Alamat Email : hi3nny_wardhani@ymail.com
Alamat Blog : hi3nnycute.blogspot.com
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN ORGANISASI DAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi sektor publik berkembang sangat pesat. Dengan adanya tuntutan akuntabilitas organisasi publik menyebabkan akuntansi cepat diterima dan diakui Akuntansi sektor publik memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luas jenis dan bentuk organisasi yang berada didalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik Negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), universitas, dan organisasi nirlaba lainnya. Sektor publik bersifat heterogen dan dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, budaya, dan historis.
Menurut ilmu ekonomi sektor publik dapat dipahami sebagai entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilakan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi digunakan oleh sektor swasta maupun sektor publik dengan tujuan yang berbeda. Perbaedaan sifat dan karakteristik akuntansi disebabkan karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan turbalance. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi :
1. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
- Pertumbuhan ekonomi
- Tingkat inflasi
- Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
- Struktur produksi
- Tenaga kerja
- Arus modal dalam negeri
- Cadangan devisa
- Nilai tukar mata uang
- Utang dan bantuan luar negeri
- Infrastruktur
- Teknologi
- Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
- Sektor informal
2. Faktor politik Faktor politik yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :
3. Faktor kultural Faktor kultural yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :
4. Faktor demografi Faktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :
C. VALUE FOR MONEY Value for Money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu :
Input Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitas. Contoh input: dokter di rumah sakit, tanah untuk jalan baru, guru di sekolah. Input juga bisa dinyatakan secara kuantitatif, misalnya jumlah dokter, jumlah guru, luas tanah. Input dapat pula dinyatakan dengan nilai uang, contohnya: gaji dokter, gaji guru, harga tanah. Output Output merupakan hasil atau nilai tambah yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan. Sasaran Antara (Throughput) Sasaran antara dapat digunakan sebagai alat ukur jika data output yang sesungguhnya tidak tersedia. Analisis value for money memerlukan data input dan output yang memadai karena value for money mempunyai kaitan erat dengan pengukuran input dan ouput. Jika tidak tersedia data output yang lengkap maka analisis dapat dilakukan dengan menggunakan output antara (intermediate output) atau indicator kinerja (performance indicator) sebagai alat ukur output. Outcome Outcome adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu. Outcome seringkali dikaitkan dengan tujuan (objectives) atau target yang akan dicapai. Penetapan dan pengukuran terhadap outcome seringkali lebih sulit dibandingkan penetapan dan pengukuran terhadap input maupun output. Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa outcome sulit ditetapkan dan diukur :
Value of Money dapat tercapai jika dengan biaya input terkecil dan output yang dihasilkan maksimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kampanye implementasi konsep value of money pada organisasi sektor publik gencar dilakukan siring dengan meningkatnya tuntutan akuntanbilitas sektor publik dan pelaksanaan good governance. Implementasi konsep value of money diyakini dapt memperbaiki akuntanbilitas sektor publik dan memperbaiki kinerja sektor publik. Manfaat implementasi konsep value of money pada organisasi sektor publik antara lain:
D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
Perbedaan sifat dan karakteristik Sektor Publik dengan Sektor Swasta dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal yaitu :
2. Persamaan Sektor Publik dengan Sektor Swasta
E. TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1933) menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :
Tujuan akuntansi organisasi sektor publik yaitu memberikan informasi yang berguna untuk pengendalian manajemen dan pertanggungjawaban. Akuntansi sektor terkait dengan tiga hal pokok yaitu penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, terutama untuk melakukan alokasi sumber daya. Informasi akuntansi juga dapat digunakan untuk membantu dalam program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi. Selain itu informasi keuangan berguna untuk penentuan indikaotr kinerja sektor publik. Laporan keuangan sektor publik merupakan bagian penting dari proses akuntanbilitas publik. F. PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Istilah “sektor publik” dipakai pertama kali pada tahun 1952. Pada tahun 1970-an, muncul kritikan dan serangan yang mempertanyakan peran sektor publik. Tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan. Dengan adanya perubahan pada sektor publik tersebut terjadi pula perubahan akuntansi sektor publik. Akuntansi sektor publik kemudian mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Angapan bahwasektor publik mengalami kebangkrutan di Negara-negara berkembang tidak sepenuhnya benar. Lembaga sektor publik masih memiliki kesempatan yang luas untuk memperbaiki kinerjanya dan memanfaatkan sumber daya secara ekonomis, efektif, dan efisien. Akuntansi sektor publik akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya tuntutan dilakukannya transparansi dan akuntanbilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik. akuntansi sektor publik berkembang pesat dalam dua dasawarsa terakhir. Istilah “akuntanbilitas publik, value for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good publik governance” telah begitu cepat masuk ke dalam kamus sektor publik. isu yang muncul dalam sektor publik merupakan satu rangkaian yang akarnya merupakan tututan diciptakan good publik and corporate governance. Dengan munculnya isu perlu dilakukan reformasi akuntansi, auditing, system manajemen keuangan publik, privatisasi perusahaan-perusahaan publik, dan tuntutan dibuatnya laporan keuangan eksternal merupakan percabangan dari isu besar dalam sektor publik. G. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN GOOD GOVERNANCE Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan publik. Pengertian governance menurut World Blank didefinisikan sebagai “the way state power is used in managing economic and social resources for development of society”. Lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumberdaya social dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat. Menurut United Nation Development Program (UNDP) adalah“the exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels.” Lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi, dan administrative dalam pengelolaan Negara. Political governance mengacu pada proses pembuatan kebijakan (policy/strategy formulation). Economic governance mengacu pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi yang berimplikasi pada masalah pemerataan, penurunan kemiskinan, dan peningkatan kualitas hidup. Administrative governance mengacu pada system implementasi kebijakan. Jika mengacu pada program World dan UNDP, orientasi pembangunan sector public adalah menciptakan good governance. Pengertian good governance dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik. Karakteristik Good Governance menurut UNDP
Perlunya reformasi di sector public yaitu untuk mewujudkan good public and corporate governance dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan good governance diperlukan reformasi kelembagaan (institutional reform) dan reformasi manajemen publik (public management reform). Untuk mendukung terciptanya good governance maka diperlukan serangkaian reformaasi lanjutan terutama yang terkait dengan system pengelolaan keuangan pemerintah daerah, yaitu:
H. AKUNTABILITAS PUBLIK Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (aagent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam yaitu:
Akuntabilitas (accountanbility) merupakan konsep yang lebih luas dari stewardship. Stewardship mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani kewajiban untuk melaporkan, accountanbility mengacu pada pertanggungjaawaban leh seorang steward kepada pemberi tanggung jaawab. Menurut Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntanbilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik yaitu:
PRIVATISASI Inefisiensi yang dialami oleh BUMN dan BUMD disebabkan adanya intervensi politik, sentralisasi, rent seeking behavior, dan manajemen yang buruk. BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa tekanan dan tuntutan yaitu:
Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan public untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi berarti perlibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan publik sehingga kinerja finansial dapat dipengaruhi secara langsung oleh investor melalui mekanisme pasar uang. OTONOMI DAERAH Tap MPR no.XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan otonomi daaerah, pengaturan, pembagian dan pemanfaatan, sumberdaya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daaerah dalam kerangka NKRI UU No.22 dan UU No.25 tahun 1999, UU No.32 dan UU No.33 than 2004, tentang pemerintah daerah dituntut untuk mampu memberikan informasi keuangan kepada public, DPRD, dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder pemerintah daerah. Implikasinya terhadap akuntansi sector public:
UU No.32/2004 tentang pembentukanh daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan public guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Misi utama UU No.22 th.1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan UU No.25 th.1999 tentang Penimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai dasar penyelenggaraan otonomi daerah. Misi kedua yaitu desentralisasi. Desentralisasi bukan hanya berarti pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah yang lebih rendah melainkan juga pelimpahan wewenang pemerintahan ke pihak swasta dalam bentuk privatisasi. Manfaat desentralisasi yaitu peningkatan partisipasi dan perbaikan alokasi sumberdaya produktif. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar